Senin, 11 Desember 2017

The Magic of Rubella

Rubella
Hay guys... Tahukah kamu tentang penyakit Rubella

        Rubella atau campak Jerman adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit. Rubella umumnya menyerang anak-anak dan remaja. Bagi kebanyakan orang, rubella merupakan penyakit ringan, tetapi bagi wanita hamil, rubella dapat memberikan konsekuensi serius. Menurut data WHO, pada tahun 2016 di Indonesia terdapat lebih dari 800 kasus rubella yang sudah terkonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium.
         Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penularan utamanya dapat melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin. Selain itu, berbagi makanan dan minuman dalam piring atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella.

     Sindrom rubella kongenital dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, seperti tuli, katarak, penyakit jantung bawaan, kerusakan otak, organ hati, serta paru-paru. Diabetes tipe 1, hipertiroidisme, hipotiroidisme, serta pembengkakan otak juga dapat berkembang pada anak yang terlahir dengan sindrom ini.


Uhh.. Ngeri kan guys?? 😱😮 ternyata semudah itu  penularannya.

Proses Diagnosis Rubella

       Untuk diagnosis Rubella, umumnya muncul ruam kemerahan yang memiliki karakteristik hampir mirip dengan ruam-ruam lain. Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya mengambil sampel air liur atau darah  untuk diperiksa di laboratorium guys.
        Tes tersebut digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi rubella. 
  1. Apabila terdapat antibodi IgM, berarti kalian sedang menderita rubella.
  2. Apabila terdapat antibodi IgG, menandakan bahwa kalian pernah menderita rubella atau sudah menerima vaksinasi. 

    Jika ibu hamil didiagnosis menderita rubella, pemeriksaan lanjutan yang mungkin dianjurkan adalah USG dan amniosentesis. Amniosentesis adalah prosedur pengambilan dan analisis sampel cairan ketuban untuk mendeteksi kelainan pada janin.
       

Metode Penanganan Rubella

Rubella tidak membutuhkan penanganan medis khusus. Pengobatan dapat dilakukan di rumah dengan langkah-langkah sederhana. Tujuannya adalah untuk meringankan gejala, namun bukan untuk mempercepat penyembuhan rubella. Berikut ini sejumlah langkah sederhana yang dapat dilakukan.
  • Beristirahatlah sebanyak mungkin.
  • Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
  • Mengurangi nyeri dan demam. Penderita dapat mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri pada sendi.
  • Minum air hangat bercampur madu dan lemon untuk meredakan sakit tenggorokan dan pilek.
Gambar poster :
Berikut ini video tentang rubella buat kalian guys! 😝



Sekian beberapa hal tentang penyakit rubella ya guys.. Terima kasih telah membaca.. Semoga bermanfaat.. Bye bye 🤗

Daftar Pustaka nih 😁

  1. Dick, George. 1995. Imunisasi dalam Praktik. Jakarta : Hipokrates.
  2. Ibrahim F. 2008. Infeksi Virus Rubella dalam Kehamilan: Konsensus tentang Pencegahan dan Penatalaksanaan Infeksi TORCH pada Kehamilan. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
  3. Prawirohardjo, Sarwono.2005. Ilmu Kebadanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
  4. Soedarto. 1996. Penyakit-penyakit infeksi di indonesia. Jakarta : Wudya Medika.
  5. Subekti, Didik T. 2005. Perkembangan Kasus Dan Teknologi Diagnosis Toksoplasmosis. Yogyakarta: FKH UGM

Kelompok : Tabita & Nadilla

1 komentar: